Mataram, NU Online
PBNU akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) di Mataram, Nusa Tenggara Timur (NTB) pada November mendatang. Kegiatan itu akan dihadiri pengurus dari unsur tanfdziah dan syuriah se-Indonesia serta para pimpinan organisasi ulama dari 35 negara.
"Munas Alim Ulama dan Konbes NU ini merupakan forum tinggi kedua setelah muktamar dalam NU yang dilakukan dua kali setahun. Ini juga tasyakuran atas partisipasi para ulama di NTB," ungkap Ketua Panitia Pusat KH M Imam Azis saat konferensi pers di kantor PWNU NTB Jln Pendidikan No 6 Kota Mataram, Kamis (8/6) siang.
Menurut dia, Munas akan berlangsung 24 sampai 26 November di Islamic Center Kota Mataram. Rencananya kegiatan itu akan dibuka Presiden RI Ir Joko Widodo. Pada hari terakhir ditutup Wakil Presiden H Jusuf Kalla di Pondok Pesantren Darul Qur'an Bengkel, Lombok Barat.
"Adapun materi Munas yakni masalah keagamaan, terkait perkembangan terakhir di Indonesia dan mengkaji rancangan UU tentang masalah umum, tidak terlepas dari para ulama. Ini demi memperkokoh nilai kebangsaan melalui program deradikalisasi dan penguatan ekonomi rakyat," katanya.
Ketua PBNU itu menjelaskan, di acara tersebut juga akan hadir 1000 ulama dan cendekiawan dari pengurus dan bukan pengurus NU se-Indonesia.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama NTB TGH Ahmad Taqiudin Mansyur mengaku bangga sebagai orang NTB. Terlebih ditunjuk untuk kedua kalinya sebagai tuan rumah. Munas dan Konbes setara atau hampir mirip Muktamar. "Seingat saya, tahun 1997 pernah jadi tuan rumah, kini 2017 kembali dipercaya," katanya dengan penuh bangga.
Menurutnya, ditunjuknya NTB sebagai tuan rumah tidak lepas dari kemajuan, terutama kemampuan menjaga toleransi umat beragama di pulau seribu masjid itu.
Sekretaris PW NU NTB Lalu Winengan selaku Ketua Panitia Regional memaparkan, selama kegiatan mulai 24-26 November akan terpusat di Mataram.
"Kegiatannya di seluruh pesantren di Mataram. Kami sudah temui Gubernur, minta izin dan sangat direspon," jelas Winengan.
Terpilihnya NTB sebagai tuan rumah, bukan tanpa alasan. Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini menjelaskan, Provinsi Kalimatan Selatan, Kaltim, Sumatera, Lampung dan Banten pernah melayangkan surat ke PBNU sebagai tuan rumah perhelatan Munas dan Konbes tersebut. Namun, PBNU memilih NTB karena daerah ini salah satu poros pengembangan Islam Ahlussunah wal-Jamaah (Aswaja) di kalangan Indonesia Timur.
“Mercusuarnya ada di NTB, kita harapkan ini nanti percontohan pengembangan di daerah-daerah lain," harap mentri PDT era SBY-Budiono ini.
Politisi PKB itu menegaskan, dalam konbes ini diharapkan dapat dilaksanakan di pondok pesantren. "Nah, keberadaan pondok pesantren di kawasan Indoensia Timur dalam hal ini NTB masuk penilaian lokasi yang layak" katanya.
sumber
http://www.nu.or.id/post/read/78654/pbnu-gelar-munas-konbes-di-ntb-november-2017
sumber
http://www.nu.or.id/post/read/78654/pbnu-gelar-munas-konbes-di-ntb-november-2017
No comments:
Post a Comment